Jalan-Jalan Yuks!

Jalan-jalan Seru Menjelajah Pesona Alam Indonesia

Tuesday, October 6, 2015

Pesona Sungai Susu di Kawah Ratu

Sesuai jadwal yang sudah saya dan 2 orang teman saya tentukan, kalau 4 oktober ini kita akan naik ke Kawah Ratu. Kita juga janjian jam setengah 6 pagi berkumpul di tempat yang sudah disepakati. Walau akhirnya kedua teman saya itu datang telat, tetap nggak mengurangi 'excited' saya pada trip kali ini.

Sejak SMP saya memang hobi naik gunung. Begitu sudah mulai disibukkan dengan pekerjaan dan keluarga, hobi saya yang satu ini pun 'matot'. Makanya pas ada kesempatan bisa naik gunung lagi (walau cuma sampai kawah ratu nya saja, nggak sampai puncak) saya senang bukan kepalang.

Karena jarak Kawah Ratu dengan tempat tinggal saya nggak terlalu jauh, cuma sekitar 10 km, akhirnya kita bertiga memutuskan untuk menggunakan motor. Dan jarak 10 km yang menanjak dan menurun itu kita selesaikan dalam waktu nggak lebih dari 30 menit.

Jam 06.30 kita sudah masuk ke kawasan TNHS. Supaya segar dan tetap semangat, mampir dulu sebentar ke warung kopi. Disini sudah banyak berkumpul para pendaki-pendaki muda. Sebagian mereka ternyata sudah ada yang datang dari semalam dan menginap 'Gratis' di warung kopi ini.

Mulai Nanjak ke Kawah Ratu

Kawah Ratu
Kawah Ratu

Beres 'ngopi', kita memulai perjalanan. Nggak lupa 'bismillah' dan berdoa dulu supaya trip kali ini lancar tanpa kendala. Trek awal disuguhi jalan lebar berbatu dengan kebun pinus dan pepohonan rimbun besar di kanan kiri. Kurang lebih 200 meter melaju, kita sudah sampai di Pos utama Kawah Ratu.

Di pos ini kita wajib lapor ke petugas dan mengisi formulir yang sudah disediakan. Kita nggak mau berlama-lama disini, soalnya menghindari sampai dikawah ratu sore hari. Berdasarkan informasi yang saya dapat, kabut bisa turun sewaktu-waktu ketika memasuki siang hari. Dan Bogor, belakangan ini mulai diguyur hujan kalau sore hari. Daripada nggak bisa menikmati perjalanan dan pemandangan karena kabut dan hujan, kita bela-belain berangkat sepagi mungkin.

Kondisi trek masih sama seperti awal perjalanan, bedanya kali ini jalannya mulai menyempit menjadi jalan setapak. Selepas menyebrang sungai kecil ada persimpangan. Jalur bercabang dua. Yang ke kiri ke arah Curug Cibuluh, dan ke kanan ke arah kawah ratu. Kami nggak terlalu berminat sama curug :) karena memang tujuan kita bukan kesana. Tapi dalam hati saya, kalau nanti nggak kesorean, saya akan ajak teman-teman mampir ke curug cibuluh.

Persimpangan. Kanan kawah Ratu. Kiri Curug Buluh
Persimpangan. Kanan kawah Ratu. Kiri Curug Buluh

Kami ambil jalur kanan. Mulai dari sini trek berubah menanjak berundak. Permukaan masih tetap berbatu tapi posisinya mulai nggak beraturan. Sesekali diselingi dengan jalur berair. Gunung Salak memang dikenal dengan jalurnya yang basah, terutama kalau kita naik lewat Pasir Reungit dan Curug Seribu.

Medan menuju kawah ratu selepas pos utama
Medan menuju kawah ratu selepas pos utama

Jalur basah, waspada licin
Jalur basah, waspada licin

Kawah Mati dan Danau Situ Hiang

Kawah Mati dan Danau Situ Hiang
Kawah Mati dan Danau Situ Hiang

Bau belerang sudah tercium tanda tujuan kami sudah mulai dekat. 2 jam perjalanan - kurang lebih - dengan medan yang menanjak cukup bikin kami berkeringat. Alhamdulillah nggak lama kemudian kita sudah sampai di kawasan Kawah Mati dan Danau Situ Hiang.

Kawah mati adalah satu dari 2 kawah yang ada di TNHS. Satu lagi ya Kawah Ratu. Suasananya kelihatan angker menyeramkan dengan bau belerang dan batang pepohonan mati di tepian kawahnya. Sesuai namanya, kawah ini kawah yang nggak aktif. Nggak terlihat aktifitas sebagaimana layaknya kawah hidup.

Suasan mistis dan angker kental sekali
Suasana mistis dan angker terasa sekali

Pesona Sungai Susu di Kawah Ratu 

Jam menunjukkan pukul setengah 10 lewat. Setelah ngisi tanki (baca : makan) dan mengabadikan momen sebentar, kita melanjutkan kembali perjalanan ke kawah ratu. Ternyata cuma berselang 200 meter dari kawah mati, kita sudah masuk ke area kawah ratu. Dari kejauhan tampak asap mengepul dan bau belerang makin menyengat.

Pesona 'Sungai Susu' di Kawah Ratu
Pesona 'Sungai Susu' di Kawah Ratu

Menurut teman saya yang sebelumnya pernah ke kawah ratu mangatakan kalau sumber asap semakin banyak. Mungkin aktifitas kawah sedang naik, kata saya tenang (tepatnya sih menenangkan diri).

Banyak teman-teman pendaki juga sudah tiba disini. Mereka sibuk selfie, wefie dan kotak katik gadgetnya. Curi-curi dengar sih lagi update di sosmed. Herannya, apa iya ditempat begini ada sinyal? #mikir. Sedangkan saya, saya sibuk longok sana-sini nyari sungai belerang yang mempesona saya waktu saya melihatnya di Youtube.

Turun sedikit ke kawah, dibalik bebatuan, disitulah ternyata letak 'sungai susu' yang saya cari. Takjub.. luar biasa indahnya. Saya nggak mau melewatkan keindahannya tanpa foto-foto dong :D Nggak peduli walau kamera kalah keren dengan mereka-mereka yang lagi selfie itu, sing penting jeprat-jepret heee...

Saya nggak mau juga berlama-lama disini. Bukannya apa-apa, cuma sekedar mematuhi saran dari petugas di pos utama saja. 30 menit rasanya sudah cukup untuk menikmati indahnya Kawah Ratu, dan kita memutuskan untuk turun kembali.

Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Ketika Berada di Kawah Ratu

Di pos utama dan di papan peringatan tertera jelas apa saja yang tidak boleh kita lakukan ketika berada di kawah ratu. Diantaranya ;
  1. Jaga perilaku kita. Sebagian orang, terutama penduduk asli disekitar kawah ratu, meyakini bahwa tempat ini cukup angker. Tapi terlepas dari angker atau tidak angker, menurut saya menjaga perilaku adalah kewajiban kita dimanapun kita berada.
  2. Pastinya jangan membuang sampah sembarangan. Bawa kembali apa yang kita bawa. 
  3. Jangan duduk/berjongkok terlalu lama. Dikhawatirkan kita menghirup gas beracun yang keluar dari kawah. Katanya pernah kejadian 6 orang pelajar tewas karena menghirup gas beracun di kawah ratu. Ironisnya, banyak pendaki yang tidak mengindahkan peringatan ini. Mereka dengan santainya mendirikan bivak/tenda lalu duduk-duduk didalamnya sambil menyeduh kopi atau masak indomie. 

Mampir dulu ke Curug Buluh

Turun melalui jalur yang sama, dalam perjalanan turun itu saya membujuk kedua teman saya untuk mampir ke curug buluh. Satu orang setuju, satunya lagi menyatakan nggak bisa ikut. Dipersimpangan menuju pos utama dan curug buluh, kita pun berpisah.

Tadinya saya mengira jarak dari persimpangan ke curug cukup jauh, ternyata perkiraan saya salah. Jaraknya dekat banget, nggak lebih dari 100 meter.

Curug buluh merupakan air terjun yang tidak terlalu besar. Tingginya mungkin tidak lebih dari 6 meter dengan debit air sedang. Airnya jernih dan segar, lebih segar dari pada minuman mineral kemasan dengan merk ternama :D  Disini saya bersih-bersih badan dan persiapan untuk sholat dzuhur.

Akhirnya jam 1 siang kami sudah sampai lagi di pos utama.

Rute Menuju Kawah Ratu

Untuk mencapai kawah ratu ada 2 jalur yang bisa ditempuh. Yang pertama dari tempat saya datang yaitu desa Ciapus tapi jalur ini kurang familiar untuk para pendaki. Yang kedua dari arah ciampea-cibatok, dan jalur inilah yang populer dipakai oleh pendaki.

Untuk cibatok- ciampea, dari terminal baranangsiang Bogor atau stasiun Bogor cari angkot yang menuju Bubulak. Nanti sampai terminal Bubulak, lanjut lagi naik angkot 05 jurusan Leuwiliang turun di pertigaan cibatok. Dari sini masih harus naik angkot sekali lagi ke arah gunung picung. Enaknya sih, kalau berangkatnya rame-rame lebih baik carter angkotnya saja. Jatuhnya bisa lebih murah.

Oya, warga Bogor lebih mengenal Gunung Salak Endah daripada kawah ratu. Jadi kalau nanti mesti bertanya ke warga soal rute ke kawah ratu, tanyanya rute ke Gunung Salak Endah saja.

Sehabis dari kawah ratu, mampir dulu ke curug buluh.
Sehabis dari kawah ratu, mampir dulu ke curug buluh. 

Tips dan Biaya Wisata Kawah Ratu

Buat kamu yang kepingin naik ke kawah ratu, berikut ada beberapa tips untuk memudahkan dan menyamankan trip kamu nanti ;
  1. Kalau kamu ada rencana menginap (camping), pastikan kamu membawa 'alat tempur' penahan dingin. Jaket, kaos kaki tebal, sarung tangan, kupluk atau lebih bagus lagi bawa sleeping bag. Suhu disana cukup dingin, apalagi kalau lagi musim hujan.
  2. Kamu yang ingin menghemat biaya perjalanan, bisa tidur di warung-warung yang ada. Yang penting kamu komunikasikan dulu dengan si pemilik warung, apa mereka buka 24 jam atau nggak. Biasanya ada warung yang buka 24 jam kalau hari jumat dan sabtu, walau nggak semua.
  3. Kamu bisa saja tidur di bale - bale yang disediakan warung walau warungnya tutup. Nggak enaknya, kalau tengah malam kedinginan dan kelaparan cuma bisa 'gigit jari'. Karena itu ....
  4. Bawa perbekalan yang memadai. Jangan ngandelin orang yang berjualan apalagi kalau budget kamu mepet.
  5. Seperti yang sudah saya sampaein diatas, kalau jalannya rame-rame lebih baik carter angkot dari stasiun atau terminal Bogor. Tapi kalau memang mau ‘ngecer’ pastikan ongkosnya nggak ‘ditembak’ sama si supir. Ini biasa terjadi diangkot jurusan gunung picung. 
  6. Kalau pulangnya mau 'ngecer' juga, jangan pulang lewat dari jam 4 sore. Angkot susah. Kalau rame-rame, mending janjian sama supir yang anterin kita datang buat jemput lagi nanti.
  7. Pilih pendakian dari jalur Pasir Reungit karena medannya terbilang landai dan lebih mudah daripada jalur Curug seribu yang terkenal berat dan berlumpur. Kecuali kamu punya paru-paru 'cadangan', bolehlah naik dari curug seribu :D
  8. Pakai sepatu atau sandal gunung yang nyaman dan aman. Trek berbatu dan licin sangat beresiko menyebabkan kamu cedera (keseleo atau bahkan sampai patah kaki).
  9. Ada 2 biaya masuk. Pertama di gerbang utama, kamu akan dimintai ongkos masuk sebesar 10.000 per orang. Sama nanti di pos utama waktu mau masuk ke jalur kawah ratu. Biayanya juga sama, 10.000 per orang. Totalnya 20.000 per orang, biaya yang cukup sangat amat murah kalau dibandingkan dengan apa yang kamu dapat nanti ;)
  10. Jangan berlama-lama di kawah ratu, apalagi sambil duduk atau jongkok. Gas beracun dapat keluar dari kawah kapan saja tanpa kita sadari. Kalau sudah merasa pusing dan mual, segera tinggalkan area kawah ratu demi keselamatan kamu.
  11. Di komplek TNHS Gunung Salak Endah ini ada banyak spot wisata murah. Biaya masuk hanya kisaran 5.000 - 10.000 saja. Ada banyak curug dan pemandian air panas. Kalau sempat dan masih ada tenaga, selepas turun dari kawah ratu, kamu bisa melanjutkan ke spot wisata lainnya.
Itu pengalaman trip saya ke kawah ratu 4 oktober 2015 lalu. Mudah-mudahan share ini bermanfaat ya..
Happy hiking!

Next trip >> wisata raja ampat.. aamiin

Back To Top